Tanda-Tanda Awal Kehamilan - Tanda Kesehatan

Breaking

Rabu, 14 Juni 2017

Tanda-Tanda Awal Kehamilan

Tanda-tanda kehamilan yang dialami setiap wanita berbeda-beda. Pada umumnya terlambat datang bulan atau telat haid dijadikan indikator bahwa seorang wanita sedang mengalami kehamilan. Tetapi banyak wanita yang mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, sehingga akan kesulitan untuk menghitung keterlambatan menstruasinya. Pada wanita yang mengalami haid teratur pun terkadang juga mengalami keterlambatan karena berbagai faktor, seperti pengaruh hormon, lingkungan, kondisi fisik, maupun psikis. Untuk itu Anda perlu untuk mengenali tanda-tanda umum kehamilan selain terlambat datang bulan agar kehamilan lebih cepat terdiagnosa.

Cara termuda untuk mengetahui terjadinya awal kehamilan bisa dilihat dengan melakukan tes kehamilan, Namun ada banyak gejala awal dan tanda-tanda kehamilan yang lain agar deteksi dini kehamilan lebih akurat. Di bawah ini adalah beberapa tanda awal kehamilan yang layak Anda cermati.


Tanda-tanda Awal Kehamilan yang Perlu Anda Ketahui:


1. Telat Haid.
Pertanda ini mungkin menjadi salah satu yang paling mudah diketahui. Saat sel telur sudah terbuahi maka tidak akan lagi dikeluarkan oleh tubuh (menstruasi) dan ovarium tidak akan lagi memproduksi sel telur baru selama kehamilan. Maka dari itu ketika Anda sedang hamil, Anda tidak akan mengalami datang bulan atau haid. Meskipun demikian tidak dapat disimpulkan jika terlambat haid berarti pasti hamil karena ada banyak penyebab terlambat haid selain karena kehamilan.

2. Mual dan Muntah. 
Mual dan muntah umumnya baru akan terasa pada usia kehamilan 6 minggu. Tapi gejala ini juga bisa muncul lebih awal. Kondisi ini biasanya akan hilang setelah memasuki usia kehamilan 12-16 minggu. Situasi ini lebih sering terjadi di pagi hari karena menumpuknya asam lambung selama Anda tidur. Walaupun sebagian besar wanita hamil tidak mengalami mual (morning sickness) sebelum usia kehamilan mencapai 6 minggu, atau 2 minggu setelah telat haid, namun beberapa mengalami mual begitu dini yaitu satu minggu setelah pembuahan, atau kira-kira seminggu sebelum menstruasi berikutnya. Mual dan muntah dapat dicegah dengan menjaga perut agar tidak kosong. Konsumsilah makanan sedikit demi sedikit, tapi lebih sering. Mengonsumsi permen mint atau jahe juga dapat meringankan gejala.

3. Perubahan pada Payudara. 
Perubahan hormon pada awal kehamilan dapat membuat payudara terasa lebih padat, sensitif, dan lebih kencang. Puting terlihat lebih muncul (menonjol) dan berwarna lebih gelap dengan pembuluh darah yang lebih tampak pada permukaan kulit payudara.

4. Sensitif Terhadap Bau
Mual yang dialami pada awal kehamilan umumnya disebabkan oleh indera penciuman yang menjadi lebih tajam terhadap bau-bauan tertentu, baik yang beraroma positif, seperti minyak wangi, atau yang beraroma negatif seperti asap rokok. Makanan dengan aroma tertentu yang biasa dikonsumsi pun tiba-tiba membuat mual, terutama yang beraroma kuat seperti telur dan bawang. Belum dapat dipastikan kenapa wanita hamil sensitif terhadap bau, namun diduga kuat ini akibat pengaruh hormon progesteron yang meningkat di awal kehamilan.

5. Sering Buang Air Kecil. 
Perubahan saat hamil juga menyebabkan kebanyakan wanita lebih sering ingin buang air kecil pada awal kehamilan, terutama pada malam hari. Bagi beberapa wanita, ini adalah tanda awal kehamilan, bahkan sebelum terlambat haid. Sering buang air kecil ini akan terus meningkat seiring pertumbuhan janin pada rahim yang juga menekan kandung kemih sampai melahirkan. Pada tahap kehamilan selanjutnya, keinginan buang air kecil lebih disebabkan oleh pembesaran rahim yang menekan kantong kemih.

6. Merasa Sangat Lelah. 
Kelelahan yang tidak tertahankan dan sering tanpa sebab dapat menjadi gejala awal dari kehamilan. Kebanyakan wanita menggambarkan kelelahan awal kehamilan benar-benar melelahkan. Karena bisa terjadi sebelum telat haid, banyak wanita keliru dan berpikir bahwa mereka begini mungkin akan mengalami sakit seperti flu atau masuk angin. Gejala ini dapat berlanjut terutama pada 3 bulan awal masa kehamilan. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh meningkatnya kadar progesteron dan perubahan pada produksi darah, detak jantung, dan metabolisme tubuh. Hindari menangani kelelahan dengan mengonsumsi kafein yang dapat membahayakan janin. Sebisa mungkin atasi kondisi ini dengan mengkonsumsi makanan bernutrisi dan beristirahat cukup.

7. Perubahan Pada Organ Intim. 
Tanda awal kehamilan sebelum telat haid juga dapat ditandai dengan adanya perubahan pada bibir organ intim/area kewanitaan. Perubahan tersebut yaitu pada warnanya yang semula merah muda berubah menjadi lebih pucat/gelap. Pada awal kehamilan biasanya juga akan keluar cairan dari organ intim calon ibu yang mirip keputihan. Hal itu merupakan cairan yang dihasilkan dari pembuahan yang berasal dari cervical mucus.

8. Bercak Darah. 
Terkadang kehamilan diawali dengan bercak-bercak darah yang keluar dari vagina. Beberapa hari sebelum telat haid, banyak wanita mengalami spotting atau ngeflek ringan. Jika tidak ada gejala dan tanda kehamilan lainnya, mungkin itu tanda-tanda sebelum datang bulan. Bercak darah ini biasanya berwarna merah muda atau coklat yang seringkali menempel pada celana dalam. Adanya bercak darah pada awal masa kehamilan ini disebabkan oleh adanya proses implantasi sel ovum yang telah dibuahi oleh sel sperma yang menempel ke dinding rahim. Jadi adanya bercak darah ini adalah merupakan sesuatu hal yang wajar/normal. Tetapi jika bercak darah tersebut volumenya banyak atau dengan kata lain terjadi perdarahan, maka Anda harus pergi ke dokter/sarana kesehatan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk kemungkinan terjadinya keguguran.

9. Kram Perut. 
Secara umum wanita yang hamil muda di minggu-minggu awal juga akan merasakan pertanda ini. Nah, jika Anda merasakan sakit perut atau kram perut ketika Anda mulai curiga bahwa Anda sedang hamil, besar kemungkinan bahwa Anda benar-benar sedang hamil. Rasa kram atau sakit tersebut juga diakibatkan karena terjadinya implantasi janin ke dinding rahim yang akan terus terasa selama proses tersebut masih berlangsung. Apabila kram perut ini terjadi lagi pada minggu-minggu berikutnya, Anda wajib memeriksakannya karena bisa jadi itu merupakan pertanda janin yang tidak berkembang.

10. Hilangnya Nafsu Makan. 
Peningkatan kadar hormon dan sensitivitas terhadap bau-bauan dapat membuat wanita hamil menjadi tidak berselera menyantap makanan yang sebelumnya biasa dikonsumsi.

11. Rasa Logam di Mulut. 
Beberapa wanita mengalami rasa logam di mulut pada awal kehamilan. Hal ini sering terjadi bersama-sama dengan keengganan yang kuat untuk bau tertentu. Penyebabnya tidak diketahui, meskipun sebagian besar ahli menyalahkan progesteron hormon(lagi). Pada beberapa wanita, gejala ini menghilang setelah trimester pertama, sementara yang lain mengalaminya selama kehamilan penuh.

12. Pusing. 
Pusing kerap dirasakan di awal usia kehamilan akibat turunnya tekanan darah dan menyempitnya pembuluh darah. Gangguan pusing dan sakit kepala yang sering dirasakan oleh ibu hamil diakibatkan oleh faktor fisik; rasa lelah, mual, lapar dan tekanan darah, rendah. Sedangkan penyebab emosional yaitu adanya perasaan tegang dan depresi. Selain itu peningkatan pasokan darah ke seluruh tubuh juga bisa menyebabkan pusing saat ibu berubah posisi.

13. Konstipasi. 
Perubahan hormon dapat menyebabkan kinerja sistem pencernaan melambat sehingga menimbulkan kondisi sembelit.

14. Suasana Hati Yang Mudah Berubah. 
Perubahan hormon juga dapat membuat Anda merasa lebih emosional. Suasana hati cepat berubah tanpa alasan yang jelas.

Setelah mendapatkan beberapa tanda awal kehamilan, selanjutnya Anda dapat melakukan  cek kehamilan yang lain, seperti menggunakan alat test kehamilan (test pack) serta periksa ke dokter untuk dilakukan USG agar mendapatkan hasil yang lebih valid. Pada masa awal kehamilan hendaknya calon ibu mulai meningkatkan perhatian pada kesehatan diri dan janin yang dikandungnya. Pada masa awal kehamilan seperti ini maka Anda bisa perbanyak konsumsi buah dan sayur, banyak minum air putih, hindari merokok aktif atau pasif, jangan melakukan aktifitas terlalu berat, dan jangan mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dari dokter, karena ada beberapa jenis obat yang bisa membahayakan janin.


Tidak ada komentar: