Mengenal Autisme Anak, Penyebab, Gejala, dan Pilihan Terapi Autis yang Tepat - Tanda Kesehatan

Breaking

Senin, 06 April 2020

Mengenal Autisme Anak, Penyebab, Gejala, dan Pilihan Terapi Autis yang Tepat

Hal ini tidak mudah untuk memahami perilaku anak-anak penderita gangguan spektrum autisme (ASD) atau yang umum dikenal sebagai autisme. Namun, orang tua dapat mengetahui apa yang menyebabkan autisme dan menyertai gejala untuk mencari terapi yang sesuai untuk anak-anak.

Autisme adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi anak-anak dalam kemampuan mereka untuk berkomunikasi dan berperilaku. Dokter dapat mendiagnosis ASD pada anak-anak dari segala usia, tetapi gejala autisme sudah dapat dilihat pada pertama 2 tahun.

Gejala anak dengan gangguan spektrum autisme



Gejala autisme yang muncul pada anak-anak dapat bervariasi. Namun, aspek yang paling terpengaruh biasanya kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, misalnya:
  • Memiliki minat yang berlebihan pada topik tertentu. Misalnya, anak-anak yang tertarik dengan topik mobil akan membahas topik tersebut dengan intens dan terus menerus.
  • Sering disibukkan dengan objek tertentu, seperti mainan atau peralatan rumah tangga.
  • Melakukan gerakan berulang, seperti berayun maju dan mundur atau menekan tombol switch on-off bergantian.
  • Kompilasi atau menata barang dengan pola tertentu. Misalnya, membuat barisan mobil mainan berdasarkan gradasi warna.
Anak-anak dengan autisme tidak tahan ketika menjalani rutinitas yang membuatnya bingung. Ini bisa membuat dia marah, frustrasi, stres, atau sedih.

Di sisi lain, sekitar 1 dari 10 anak autis juga menunjukkan sindrom savant. Sindrom ini terjadi ketika seseorang menunjukkan kemampuan luar biasa di bidang tertentu, seperti bermain musik dengan sempurna, mampu memecahkan masalah matematika yang sangat kompleks, dan memiliki prestasi akademik yang sempurna.

Gejala autisme biasanya muncul selama 3 tahun pertama usia, bahkan sejak lahir. Namun, tidak jarang juga anak menunjukkan pertumbuhan normal dan tahap pengembangan di awal, tetapi baru terlihat gejala autisme dari usia 18-36 bulan.

Apa yang menyebabkan autisme pada anak?


Penyebab autisme pada anak tidak diketahui secara pasti. Sampai saat ini, para peneliti menduga bahwa pada anak-anak dengan autisme, ada kerusakan di otak yang menafsirkan masalah dan proses bahasa.

Ada beberapa faktor risiko yang diduga menyebabkan autisme, yaitu:

1. Genetik
Menurut penelitian yang ada, autisme dapat diturunkan dalam keluarga. Artinya, faktor genetik bisa menjadi penyebab autisme. Mutasi pada gen tertentu dan kelainan genetik seperti sindrom fragile X  terkait dengan peningkatan risiko anak dengan autisme.

2. Usia tua selama kehamilan
Wanita hamil yang tidak lagi di usia muda, terutama jika ayah juga sudah berusia lanjut.

3. Komplikasi pada kehamilan
Risiko autisme juga lebih tinggi pada wanita hamil dengan diabetes dan obesitas, bayi yang lahir dengan penyakit bawaan yang tidak segera ditangani, seperti kelainan metabolisme yang disebut phenylketonuria (PKU) dan dan rubella juga dikenal sebagai campak Jerman dan bayi yang lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah.

4. Konsumsi obat-obatan atau bahan kimia selama kehamilan
Wanita hamil yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat antikejang, obat jenis asam valproat (Depakene) atau thalidomide (Thalomid), dan mengonsumsi alkohol.

5. Faktor lingkungan
Sebagian besar penelitian menunjukkan adanya hubungan antara autisme dan paparan logam berat atau pestisida.

Beberapa pihak juga mengklaim bahwa vaksin, seperti MMR (untuk mengatasi virus campak, gondok, dan rubella), merupakan penyebab autis pada anak. Klaim ini adalah hoaks. Sejak dugaan ini muncul, telah banyak penelitian mendalam yang dilakukan dan semuanya menyimpulkan dengan jelas bahwa vaksin tidak menyebabkan autisme.

Asumsi lain yang juga keliru adalah soal pola asuh. Beredar kabar bahwa kesalahan pola asuh dapat menjadi penyebab autis, tapi hal ini juga tidak terbukti kebenarannya.

Apakah autisme dapat diobati?
Ketika Anda menduga anak menderita autisme, jangan takut untuk memeriksakan anak ke dokter. Penanganan dini akan sangat diperlukan untuk mengurangi kesulitan komunikasi yang dideritanya, serta mempelajari kemampuan baru dan menggunakan kelebihan yang dimiliki anak dengan positif.

Pertumbuhan dan perkembangan anak autis harus selalu dipantau oleh dokter atau tenaga medis yang berkompeten dibidangnya. Anak-anak dengan autisme dapat dirujuk ke dokter yang khusus menangani perilaku, psikologis, pendidikan, dan pengembangan kemampuan. Program-program ini biasanya dirancang secara struktural dan intensif, yang juga melibatkan orang tua, kakak / adik, dan anggota keluarga lainnya.

Sebuah program terapi untuk anak autis, di antaranya:
  • Mempelajari berbagai kemampuan dasar yang bertujuan untuk membuatnya mampu mandiri
  • Mengurangi perilaku memberontak
  • Meningkatkan atau mengoptimalkan kemampuan fisik
  • Membantunya belajar keterampilan sosial, komunikasi, dan bahasa.

Selain terapi, dokter juga akan meresepkan obat untuk mengurangi masalah mental, seperti sering marah, agresif, perilaku berulang, hiperaktif, masalah dalam fokus, serta kecemasan dan depresi. Yang paling penting, setiap anak mungkin memerlukan metode yang berbeda dari penyembuhan daripada anak-anak lain.

Tidak ada komentar: