4 Bahaya Kelebihan DHA dan AA pada Bayi dan Anak-anak - Saat ini banyak sekali produk-produk yang memberi penawaran kandungan AA dan DHA terutama produk susu formula. Asam dokosaheksanoenoat atau DHA merupakan lemak utama yang berfungsi untuk membantu dalam pembentukan otak, jantung dan retina mata. Kebutuhan nutrisi manusia ini begitu penting untuk dipenuhi terutama bagi perkembangan otak bayi pada masa kehamilan hingga bayi berumur sekitar 18 bulan. Selain daripada itu, DHA juga sangat membantu bayi untuk mengkoordinasikan antara mata dan tangan, guna perkembangan kemampuan motorik, serta meningkatkan kemampuan daya fokus atau konsentrasi bayi. Dengan tercukupi DHA pada bayi juga sangat membantu bayi untuk bisa tidur lebih nyenyak.
Kebutuhan AA dan DHA untuk Bayi dan Anak
Sebenarnya, bayi juga bisa membentuk sendiridi dalam tubuhnya di sistem syaraf pusat dan hati di janin maupun bayi. AA dan DHA ini dapat dibentuk dari komponen dasar asam linoleat (LA) dan asam alfa linoleat (ALA). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri, besarnya jumlah DHA yang direkomendasikan untuk bayi ialah sekitar 20 mg/kg dari berat badan bayi. Dan apabila seorang bayi rutin diberi Air Susu Ibu, maka itu sudah terbilang cukup guna memenuhi kebutuhan standar sekitar 21 mg DHA/kg dari berat badan bayi. Namun, kadar DHA yang terkandung dalam ASI juga bergantung pada asupan nutrisi yang ada pada tubuh seorang ibu. Sehingga tidak menutup kemungkinan masih ada kekurangan DHA yang diterima sang bayi.
Oleh karena itu, tidak jarang bayi masih membutuhkan makanan pendamping lain yang mengandung DHA untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Selain melalui ASI, DHA juga dapat diperoleh melalui produk susu formula. Akan tetapi, yang membedakan antara kandungan susu formula dan ASI ialah pada ASI terdapat asam lemak rantai panjang tak jenuh ganda (LCPUFA) yang kaya dan bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan bayi. Sedangkan pada susu formula, kandungan (LCPUFA) tidak ada. Namun besarnya kadar DHA di dalam ASI juga bergantung pada cadangan dalam tubuh si Ibu sendiri.
Pada produk-produk susu formula yang beredar di pasaran, ada sebagian yang hanya mengandung DHA, namun ada juga yang hanya mengandung LA dan ALA. Pemberian DHA tanpa adanya AA tidak disarankan karena bisa menekan sintesis AA akibat enzim desaturase. Lagi pula, besarnya kadar DHA di dalam susu formula hanya dapat memenuhi sekitar 1-5 mg kebutuhan DHA bayi per hari. Sehingga tidak benar juga jika ibu memilih hanya memberikan susu formula saja kepada bayinya karena gizi bayi yang tercukupi tidak akan terpenuhi.
Kelebihan AA dan DHA
Pada dasarnya AA dan DHA sangat diperlukan guna perkembangan otak janin maupun bayi sehingga kecukupannya harus selalu diperhatikan supaya bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Apalagi dengan beredarnya iklan-iklan di berbagai media masa maupun elektronik mengenai AA dan DHA yang dapat membantu meningkatkan kecerdasan bayi, sehingga semakin maraklah produk-produk susu formula yang mengandung AA dan DHA yang ada di pasaran. Hal itu membuat ibu-ibu banyak yang tertarik untuk memberikan anaknya produk susu formula karena ingin memenuhi kebutuhan AA dan DHA anaknya, tentu yang paling diinginkan pasti agar anaknya bisa tumbuh cerdas dan sehat.
Padahal tidak benar kalau orang tua gegabah dalam memberikan asupan AA dan DHA kepada anaknya apalagi sampai berlebihan. Perlu diketahui jika AA dan DHA berlebihan di dalam tubuh janin atau bayi justru akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Berikut bahaya yang dapat ditimbulkan apabila bayi atau anak mengkonsumsi AA dan DHA berlebihan :
Bahaya Kelebihan DHA dan AA pada Bayi dan Anak-anak
1. Menurunkan daya tahan tubuh
Menurut dokter spesialis anak, AA dan DHA yang berlebihan di dalam tubuh janin maupun bayi justru akan menurunkan daya tahan tubuh (imunitas). Hal ini akan berakibat bayi menjadi lebih mudah terserang penyakit.
2. Kelebihan kadar DHA menghambat pembentukan AA
Ada juga produk yang hanya menyediakan kandungan DHA saja di dalam produknya. Apabila dikonsumsi dalam jangka panjang tentu akan menghasilkan perbandingan yang tidak seimbang antara asupan AA dan DHA. Perlu orang tua ketahui, kadar DHA yang tinggi di dalam tubuh justru akan mengurangi kadar AA itu sendiri karena pembentukan AA menjadi berkurang.
3. Menyebabkan Haemolisis
Kelebihan DHA selain menghambat AA juga dapat mengakibatkan terjadinya haemolisis atau pecahnya sel darah merah. Oleh karena itu, perlu diperhatikan kembali perbandingan pemberian AA dan DHA untuk buah hati. Perbandingan komposisi antara asam linoleat dengan asam alfa linolenat adalah 5 : 1. Sedangkan perbandingan DHA dan AA adalah 1:1 sampai 1:2. Kandungan yang berimbang dan sesuai antara DHA dan AA dapat bekerjsama lebih baik dengan makanan yang mengandung zat besi yang berguna membantu pembentukan otak janin maupun bayi.
4. Menyebabkan darah menjadi lebih encer
Selain itu, kadar kandungan DHA dan AA yang berlebih juga dapat mengakibatkan darah menjadi lebih encer sehingga apabila ada luka akan terjadi perdarahan yang lebih lama.
Memberikan asupan DHA dan AA yang berimbang untuk buah hati memang baik, sekalipun hanya melalui susu formula. Akan tetapi, hendaknya ibu tidak sampai salah mengartikan bahwa apa yang dipromosikan oleh berbagai produk susu formula berarti bisa memenuhi seluruh kebutuhan bayi. Seharusnya seorang ibu lebih mengutamakan dengan memberikan asupan yang lebih baik lagi yaitu ASI karena ASI adalah sumber nutrisi dan makanan yang paling sempurna untuk bayi. Oleh karena itu, ibu menyusui hendaknya juga memperhatikan betul asupan nutrisi untuk dirinya sendiri selama menyusui karena apa yang ibu makan, bayi juga akan memperoleh bagiannya. Jadi, harus dipastikan ibu mengkonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan nutrisi yang baik sehingga janin atau bayi juga memperoleh manfaatnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar